Bersama Pasti "Welcome to My Blog"


Senin, 15 November 2010

MEMBENTUK POLA PIKIR DAN POLA KERJA DALAM PELAKSANAAN TUGAS

     Bekerja merupakan salah satu cita-cita untuk menjadi bagian dari peranan kehidupan untuk meningkatkan kualitas diri. Pengabdian yang terus berlangsung hingga pada titik terminal pemberhentian nanti. Untuk melaksanaan kewajiban dan tanggung jawab yang dapat memberikan kontribusi atas tugas-tugas, maka berhasilnya pelaksanaan tugas yang diemban tentunya tidak terlepas dari bagaimana kita seharusnya dapat membentuk Pola Pikir dan Pola Kerja yang selama ini menjadi pedoman yang harus dijalani, yaitu :
A.        Pola Pikir
Merupakan cara bagaimana kita dapat mengembangkan daya pikir yang telah dianugerahi oleh Yang Maha Kuasa, dimana jika semua diawali dengan pemikiran yang baik maka akan memperoleh hasil yang baik demikian pula sebaliknya.
Adapun unsur yang membentuk pola pikir adalah :
1.           Pemikiran (Mindset)
Ada slogan yang menyatakan : ”YOU ARE WHAT YOU ARE THINKING ABOUT”,        anda adalah apa yang sedang anda pikirkan.
Haruslah disadari bahwa, seseorang itu berposisi sesuai dengan apa yang sedang dipikirkan. Seorang pimpinan maupun bawahan harus berpikiran bahwa dia adalah apa yang ada pada dirinya, dan masing- masing harus memiliki pemikiran yang dapat memberikan kepastian atas pelaksanaan semua pekerjaan yang ada sesuai dengan kapasitas dan kapabilitasnya.
2.           Pengetahuan (Knowledge)
Ungkapan yang logis tentang ini adalah : ”ILMU PENGETAHUAN ADALAH PEMBUKA PINTU KETIDAKTAHUAN”.
Teruslah berpikir untuk senantiasa mengasah daya pikir, dengan menerima sebanyak mungkin informasi yang berkaitan dengan bidang pekerjaan. Dan jangan arahkan akal pikiran ke dalam bentuk pembodohan yang dapat mengkerdilkan semua potensi dan kecerdasan yang seharusnya dimiliki.
B.        Pola Kerja
Merupakan cara bagaimana kita dapat bertindak dengan membentuk pola-pola yang  dapat menghubungkan proses awal bekerja,  mengambil tindakan dan menyelesaikannya sesuai dengan konsep pencapaian keberhasilan, serta menjadikannya sebagai suatu bahan penuntun dan pembelajaran dalam pelaksanaan kerja selanjutnya.
Adapun unsur yang membentuk pola kerja adalah :
1.         Keahlian (Skill)
Ungkapan tepat untuk hal ini adalah : ”ALA BISA KARENA BIASA”.
Memang awal dari semua ketidakbisaan adalah ketidaktahuan untuk melakukan apa, kapan untuk melakukannya, dengan cara apa melakukannya, serta bagaimana untuk melakukannya. Teruslah memupuk dan meningkatkan keahlian yang dimiliki dengan tingkat keahlian yang terkini.
Pisau majal (tumpul) jika setiap hari di asah maka akan tajam juga.
2.         Kemampuan (Ability)
Ungkapan tepat untuk hal ini adalah : ”KEMAMPUAN TIDAK DIUKUR DARI SEBERAPA BANYAK YANG DAPAT DIKERJAKAN TETAPI SEBERAPA BESAR KUALITAS YANG DAPAT DIBERIKAN”.
Kualitas diri haruslah senantiasa dikedepankan dalam mengerjakan semua pekerjaan yang ada, maka selanjutnya tinggal menunggu kepercayaan besar yang dapat anda terima dari lingkungan anda. Orang-orang yang berhasil karena dia memiliki kemampuan lebih yang tidak dimiliki oleh kebanyakan orang lainnya.
3.         Kemauan (Will)
Ungkapan tepat untuk hal ini adalah : ”DIMANA ADA KEMAUAN DISITU ADA JALAN”.
Ketidakmauan untuk melakukan sesuatu adalah dinding pemisah antara realita dengan angan-angan. Di dalam dunia kerja seberat apapun kondisi yang dihadapi jika kita semua memiliki kemauan untuk mencapainya maka tidak ada kata hambatan yang menghalanginya untuk berhasil.
Kemauan tentunya haruslah didorong oleh keinginan yang kuat untuk mewujudkan semua pekerjaan dalam bentuk yang kongkret.
4.         Kreativitas (Creativity)
Ungkapan tepat untuk hal ini adalah : ”BANGUNKAN AKU SEJUTA MENARA GADING, TETAPI JANGAN PADAMKAN SEMANGATKU UNTUK BERKARYA”.
Tanpa kita menyadari, sebenarnya kreativitas itu timbul karena adanya inovasi yang dilahirkan. Penciptaan kreasi sekecil apapun dari yang sudah ada maupun yang belum pernah ada merupakan hasil buah karya dari keinginan untuk berhasil.
Penciptaan kreativitas menunjukan adanya ketidakpuasan atas hasil yang telah dicapai untuk menuju kepada kesempurnaan, ini menunjukan bahwa kepuasan yang dicapai hari ini akan menjadi penyempurna di hari kemudian. Inilah yang harus senantiasa mengiringi dalam setiap pekerjaan.
5.         Konsentrasi (Focus)
Ungkapan tepat untuk hal ini adalah : ”WALAUPUN KEGELAPAN MENAUNGI DIRIKU, NAMUN AKU YAKIN MASIH ADA SETITIK CAHAYA YANG MENUNTUNKU”.
Semua persoalan atau masalah atau peliknya pekerjaan yang kita hadapi, hendaknya kita fokus pada satu tujuan yaitu Keberhasilan. Konsentrasikan diri semata-mata untuk mencapai keberhasilan yang ingin diraih, anggaplah bahwa kesempatan tidak pernah terulang untuk yang berikutnya.
6.         Tanggung Jawab (Responsibility)
Ungkapan tepat untuk hal ini adalah : ”BERBUATLAH MAKA ENGKAU AKAN MENYADARI ARTI PENTINGNYA DARI PERBUATAN DAN INGATLAH JANGAN PERNAH LARI DARI KENYATAAN”.
Jika kita senantiasa menyadari adanya tanggung jawab dari suatu pekerjaan, maka sebenarnya kita sudah menghilangkan perasaan bersalah dan terbebani dari rutinitas pekerjaan sehari-hari. Jadikanlah pekerjaan sebagai bentuk yang dicintai dan disayangi serta takut akan kehilangan dirinya.
Setelah kita mengetahui adanya Pola Pikir dan Pola Kerja, penulis berharap kepada para pegawai dimanapun berada marilah kita menyadari bersama bahwa ”Jangan Pernah Menyesali Keberadaan Kita - Namun Lihatlah Begitu Banyak Harapan dan Keberhasilan Yang Masih Harus Kita Raih”.
Dari paparan tersebut di atas  maka penulis dapat menyimpulkan bahwa dengan terbentuknya Pola Pikir dan Pola Kerja dari segenap pegawai yang selalu terkoneksi dengan peningkatan kualitas diri maka kedepannya diharapkan menimbulkan kekuatan dan sinergi yang menjadi tenaga pendorong untuk mewujudkan KEBERHASILAN PELAKSANAAN TUGAS.

Tidak ada komentar:

Bersama Pasti "Visitors"

free counters

Bersama Pasti "Funny or Die"